Thursday 17 April 2008

Jendral Lini Tengah


Jendral Lini Tengah


Pavel Nedved dilahirkan di Cheb sebuah kota kecil dekat Praha, ibukota dari Republik Cezka. Ia lahir dari hasil pernikahan pasangan Valcac dan Anna. Bersma dengan saudara perempuanya Nedved tumbuh dan bercita-cita menjadi seorang akuntan. Di umur 19 tahun Nedved memulai debutnya bersama klub Dukla Praga, setahun kemudian ia direkrut oleh rival satu kota klub tersebut, yaitu Sparta Praha.

Bersama Sparta Praha gelandang berambut pirang tersebut menuai sukses dengan mengantarkan klub tersebut menjuarai liga utama Cezka sebanyak tiga kali berturut-turut pada 1992-1994.

Sementara itu penampilanya di timnas berhasil mencapai titik maksimal pada tahun 1996, dimana saat itu ia berhasil menghantarkan negaranya tersebut mencapai partai final di pagelaran EURO 1996 yang saat itu digelar di Inggris. Saat itu Nedved dkk harus takluk 1-2 oleh Jerman setelah melewati perpanjangan waktu.

Sepanjang kariernya Nedved lebih banyak menghabiskan waktunya di dataran Italia. Dimulai dari Lazio, dimana pemain yang kini telah menginjak usia 34 tahun itu berhasil mempersembahkan gelar piala Winners kepada Il Biancocelesti. Saat itu golnya menjadi penentu kemenangan pasukan biru langit tersebut atas Real Mallorca di Final.

Karier Nedved berlanjut ke Juventus. Ia diproyeksikan untuk menggantikan sang maestro il Bianconerri yang di jual ke Real Madrid pada tahun 2001. pada tahun yang bersamaan itu pula Nedved berhasil mempersembahkan Gelar Scudetto yang sejak tahun 1997 lepas dari genggaman si nyonya besar. Pada tahun berikutnya pemain yang diupercaya memegang ban kapten timnas Republik Cezka itu kembali membawa Juve menjadi Jawara di Italia sekaligu mengantarkan tim kuda Zebra tersebut melaju ke Final Liga Champions walau pada akhirnya harus menyerah atas AC Milan setelah gagal memenagi adu pinalti.

Nedved adalah tipikal pemain yang keras. Tenaganya seperti tanpa habis belum lagi tendangan Canon Ballnya yang tak jarang merobek jala gawang lawan meskipun dalan jarak yang cukup jauh. Yang wajib kita saluti dari pemain ini adalah kesetianya kepada Juve. Ia merupakan bintang yang memilih bertahan di Delle Alpi ketika tim itu tersandung kasus Calciopolli dan harus terlempar ke Seri B.

No comments: